Di dalam palung waktu berputar,
Kisah cinta takdirkan bersimpul indah.
Engkau, sang istri tercinta penuh bahagia,
Kupu-kupu di hatimu kini melayang bebas.
Langkah hidup memutar takdir tak terduga,
Tapi cinta kita tetap abadi dalam suka dan duka.
Kau memilih jalannya, aku pun tak mampu,
Namun hati ini tetap merindu dan mengagumi.
Dalam senyumanmu terpancar bahagia,
Meski kini terhempas gelombang rindu itu.
Percayalah, kasih, cintaku tak pernah pudar,
Walau kini berbeda jalan dan sandar.
Takdir mengizinkan hati kita terbelah,
Namun kenangan indah tetap terukir dalam jiwa.
Saat bersamamu, dunia begitu berarti,
Kini, mengenangmu tetap menjadi saksi.
Aku mendoakanmu bahagia selalu,
Menemukan kebahagiaan sejati dalam cintamu yang baru.
Engkau layak mendapat kebahagiaan dan cinta,
Meski bukan lagi sebagai penghuni dalam pelukan ini.
Terimalah puisi cinta ini sebagai kenangan,
Saksi bisu kisah indah kita di masa silam.
Meski kini engkau telah menemukan pengganti,
Ingatlah bahwa cintaku padamu tak akan terganti.
Hidup ini memang tak selamanya lurus,
Namun cinta abadi takkan pernah berkurang nilainya.
Teruslah berbahagia, sang istri tercinta,
Karena cinta sejati tak pernah mati di hati ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar